img

Dampak Ekonomi dan Sosial di Balik Fenomena Ini

Di sisi positif, tren top up game turut mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
Banyak anak muda kini menjadi reseller voucher game atau membuka jasa joki akun, yang bisa menghasilkan jutaan rupiah per bulan.

Industri ini bahkan membuka lapangan kerja baru di bidang digital marketing, e-sports, dan pengembangan platform pembayaran virtual.

Namun, dari sisi sosial, kecanduan top up dapat menimbulkan masalah baru. Pemain yang terbiasa membeli item digital berpotensi mengalami penurunan kemampuan menunda kepuasan (delay of gratification), sehingga mudah terjebak dalam pola konsumtif yang sulit dikendalikan.

Pentingnya Kesadaran Finansial Digital


Fenomena top up game sejatinya tidak sepenuhnya buruk.
Selama dilakukan dengan kesadaran dan kontrol diri, aktivitas ini bisa menjadi bagian dari rekreasi digital yang sehat.

Peneliti Hidayat & Aesthetika (2024) menyarankan agar edukasi finansial digital mulai diajarkan sejak remaja, terutama terkait nilai uang dalam konteks virtual economy dan risiko psikologis dari sistem reward dalam game online.

Selain itu, peran keluarga dan lembaga pendidikan juga penting dalam membantu anak muda memahami batas wajar antara hiburan dan pemborosan

Seputar Berita

Fenomena Top Up Game
Mengapa Remaja Gemar Top Up Game
Top Up Game Sebagai Gaya Hidup Baru
Dampak Ekonomi dan Sosial di Balik Fenomena Ini